Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, adalah anak Paroki Batu asli. Ia dilahirkan pada 12 Mei 1952 dari pasangan Ignatius Subiyanto dan Claudia Suningsih. Masa kecilnya dilewatkan di Tansar, Wetan Pasar, Desa Sisir, Kecamatan Batu. Sejak tahun 1979, orangtua dan keluarganya pindah ke Kampung Hendrik, Desa Ngaglik, Kota Batu.
 
Ia bersekolah di Sekolah Rakyat St. Yosef yang diasuh oleh suster-suster Sang Timur. Setelah tamat dari SMPK Batu, ia masuk ke Seminarium Marianum Lawang, asuhan romo-romo Karmelit (1968-1971). Pada tahun 1972, ia masuk Novisiat Serikat Yesus di Girisonta, Ungaran. Setelah belajar filsafat di Jakarta dan teologi di Yogyakarta, ia ditahbiskan menjadi imam, 30 Desember 1983. Lalu, ia ditugaskan menjadi pastor desa di Paroki Pakem, Sleman yang terletak di lereng Gunung Merapi (1984-1986). Kemudian ia ditugaskan untuk menyelesaikan program doktor filsafat di Hochschule für Philosophische Fakultät SJ, München, Jerman (1986-1992).
Ia dikenal luas sebagai wartawan Harian Kompas. Dan kini menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Basis dan Majalah Utusan di Yogyakarta. Di dunia jurnalistik dikenal karena tulisan-tulisannya tentang pergulatan hidup orang-orang kecil. Ia juga amat dikenal karena tulisan-tulisannya tentang sepak bola dunia di Harian Kompas.
 
Sementara di dunia sastra, ia dikenal karena karyanya yang telah menjadi klasik, Anak Bajang Menggiring Angin. Selain tulisan jurnalistik, karya sastra, budaya, dan intelektual. Ia banyak menulis buku-buku rohani, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Jawa. Salah satu karyanya dalam bahasa Jawa antara lain Injil Papat, Piwulang Sang Guru Sejati ing Tembang Macapat. Sedangkan karya sastra terbaru Romo Sindhu berjudul Anak Bajang Mengayun Bulan.
 
(Dikutip dan diperbaharui dari Buku Kenangan 25 Tahun Imamat dalam Serikat Yesus)