SMPK Widyatama Batu Gelar Sosialisasi Hukum untuk Siswa

SMPK Widyatama Batu mengadakan sosialisasi hukum bagi para siswa guna meningkatkan pemahaman mereka tentang hukum dan bagaimana melindungi diri dari tindakan berisiko. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari kejaksaan, psikolog, serta praktisi hukum untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada para siswa. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26-02-2025.

Pentingnya Pemahaman Hukum Sejak Dini

Guru Agama SMPK Widya Tama Batu, Bapak Roberus Moses, menyampaikan harapannya agar setelah acara ini, para siswa semakin memahami bidang hukum, terutama dalam melindungi diri dari tindakan-tindakan yang berisiko. Menurutnya, pemahaman ini tidak hanya penting di lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan masyarakat. Dengan kesadaran hukum yang lebih baik, diharapkan siswa dapat menghindari tindakan yang merugikan masyarakat luas.

Selain itu, Pak Roberus juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan terus melakukan sosialisasi secara berkelanjutan. “Kami tidak akan bosan-bosannya terus mensosialisasikan dampak dari tindakan yang kurang baik dan berisiko bagi siswa serta orang-orang di sekitarnya. Sosialisasi ini akan dilakukan dengan pemasangan poster dan materi edukasi di lingkungan sekolah agar siswa selalu diingatkan pentingnya menjaga sikap dan perilaku yang baik,” ungkapnya.

Peran Hukum dalam Kehidupan Siswa

Jaksa dari Kejaksaan Negeri Batu, Iwildan Hakim, yang turut hadir dalam acara ini, menjelaskan bagaimana hukum berperan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun masyarakat. Menurutnya, elemen-elemen di sekolah, seperti guru, tenaga pengajar, dan siswa, harus lebih memahami hukum agar mereka mengetahui tindakan yang dilarang serta yang harus diterapkan dalam kehidupan. “Maka harus dikenalkan terlebih dahulu terkait apa itu hukum dan akibatnya seperti apa. Jadi kenali hukum dulu, lalu ketahui akibatnya, maka akan menghindari yang namanya hukuman,” jelasnya.

Iwildan Hakim juga menekankan bahwa generasi muda adalah penerus bangsa yang harus dipersiapkan dengan baik agar dapat membawa negara ke arah yang lebih baik. “Maka dari itu perlu adanya pembinaan hukum serta pemahaman terkait perilaku yang seharusnya diterapkan,” tambahnya.

Setelah menyampaikan materi, Iwildan Hakim mengungkapkan kesannya terhadap para siswa SMPK Widya Tama Batu. “Saya melihat para siswa sangat bersemangat dan mampu menyerap apa yang telah disampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga sangat akademis, menunjukkan bahwa mereka benar-benar memperhatikan materi yang diberikan,” ujarnya.

Dukungan dari Pihak Sekolah

Kepala Sekolah SMPK Widya Tama Batu, F.X. Suprih Utami, S.Pd., yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh bagian hukum Sekretariat Daerah Kota Batu, yang dipimpin oleh Ibu Roro Maria Ino. Ia berharap bahwa para siswa tidak hanya memahami hukum tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Tentu saja dengan penjelasan yang telah diberikan, kami ingin anak-anak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka harus berani melaporkan masalah kepada pihak yang berwenang. Di sekolah, misalnya, ada bagian tata tertib yang mengurus pelanggaran,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Sekolah juga merasa senang dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para siswa selama acara berlangsung. “Kami sangat senang karena anak-anak memperhatikan dan ingin tahu lebih dalam bagaimana menerapkan hukum dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan siswa SMPK Widya Tama Batu semakin memahami pentingnya hukum dan dapat menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Smp swasta batu : SMP Katolik Widyatama Rayakan Tahun Baru Imlek 2025 dengan Semangat Toleransi

Malang, 14 Februari 2025 – Suasana penuh kebahagiaan menyelimuti SMP Katolik Widyatama saat seluruh warga sekolah berkumpul untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2025. Perayaan yang berlangsung meriah ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekayaan dan toleransi adalah kekuatan bagi sekolah ini.

Acara dibuka dengan penuh rasa syukur, diawali dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung jalannya perayaan ini. Penghargaan khusus diberikan kepada Tim Kesiswaan, Pengurus OSIS Tahun Ajaran 2024/2025, serta Panitia Imlek 2025 yang diketuai oleh Archi dari kelas 8B. Tidak lupa, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu guru, karyawan sekolah, serta orang tua/wali peserta didik yang telah memberikan dukungan, baik dalam bentuk sumbangan Barongsai, konsumsi, maupun bantuan lainnya.

Makna Perayaan Imlek

Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momen refleksi yang mengajarkan nilai-nilai harapan, kebersamaan, dan semangat baru. Dalam kalender Tionghoa, setiap tahun memiliki karakteristiknya sendiri. Tahun ini, seluruh warga SMP Katolik Widyatama diajak untuk menyambut tantangan dengan keberanian dan tekad yang kuat. Seperti pepatah Tionghoa yang mengatakan, “Keberuntungan berpihak pada mereka yang bekerja keras,” perayaan ini diharapkan menjadi momentum bagi para siswa untuk belajar lebih giat, berbuat lebih baik, dan meraih prestasi yang lebih tinggi.

Lebih dari itu, Imlek juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebersamaan dan menghormati sesama. Melalui perayaan ini, nilai-nilai kebersamaan semakin diperkokoh dalam lingkungan sekolah.

Wujud Toleransi dalam Keberagaman

SMP Katolik Widyatama memiliki motto:

Diversity is our asset

Tolerance is our strength

Keberagaman adalah Kekayaan Kita, Toleransi adalah Kekuatan Kita

Perayaan Imlek 2025 menjadi bukti bahwa semangat toleransi terus tumbuh dan berkembang di sekolah ini. Di tengah keberagaman, seluruh siswa dan guru bersatu dalam kegembiraan, menjadikan perayaan ini sebagai pengingat untuk selalu menjaga dan merawat nilai-nilai toleransi. Sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, SMP Katolik Widyatama terus berkomitmen untuk menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala SMP Katolik Widyatama Batu, Ibu F.X Suprih Utami, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, “Tahun Baru Imlek bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen bagi kita semua untuk merenungkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja keras. Di SMP Katolik Widyatama, kami selalu menanamkan pentingnya saling menghargai dan mendukung satu sama lain, karena dengan kebersamaan, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa.”

Dengan semangat toleransi dan kebersamaan, anak-anak hebat dari SMP Katolik Widyatama mengirimkan salam hangat untuk Indonesia: “Salam toleransi untuk Indonesia yang lebih bersatu dan harmonis!”

GELAR KARYA PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA atau P5 SMP KATOLIK WIDYATAMA BATU

Pendidikan Karakter telah menjadi semangat atau roh yang selalu digaungkan dalam dunia Pendidikan akhir-akhir ini. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penekanan bahwa pendidikan bukan hanya soal proses transfer ilmu dari guru kepada peserta didik, melainkan juga proses pembentukan pribadi peserta didik secara utuh, baik pengetahuan maupun karakternya. Pendidikan karakter merupakan pola pendidikan yang lebih menyasar pada pembangunan dan pembentukan karakter peserta didik, dengan lebih menekankan penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam sosial masyarakat.

Namun demikian, penerapan pendidikan karakter tidaklah semudah yang sering dibayangkan dan dibicarakan. Seringkali ada kebingungan bagaimana persisnya nilai-nilai yang menjadi konten dari pendidikan karakter bisa di terapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Kesulitan lain yang mungkin akan dijumpai ketika ingin menerapkan pola pendidikan karakter adalah terbatasnya tempat dan sarana, mengingat pola pendidikan karakter yang sangat menekankan daya eksplorasi dan kreativitas yang tinggi dalam menggali dan memunculkan potensi terbaik dari setiap peserta didik. Untuk menjembetani kerancuan dan kebingungan seperti hal-hal tersebut, maka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dapat dikatakan sebagai jawaban jitu bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilaksanakan.

 

Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Pada Kamis, 10 Oktober 2024, SMP Katolik Widyatama menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya P5 Tema 1: Bhinneka Tunggal Ika, dengan Topik: Inovasi dalam Kreasi Tari Daerah sebagai Upaya Melestarikan Budaya Nusantara. Gelar Karya ini merupakan puncak dari kegiatan P5 yang telah dimulai sejak bulan Agustus sampai Oktober. Kegiatan P5 mengambil satu pekan penuh dalam masing-masing bulan tersebut. Selama jadwal kegiatan P5, peserta didik SMP Katolik Widyatama mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 diberikan materi-materi untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan kekayaan dan nilai-nilai filosofis salah satu budaya nusantara, yakni tarian daerah. Setelah mendapatkan materi untuk meningkatkan pengetahuan, peserta didik diajak untuk mendalami secara spesifik tarian daerah dari beberapa daerah tertentu. Beberapa tarian daerah yang dipilih adalah tarian daerah Bali, Papua, Aceh, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Madura, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur. Tarian-tarian daerah ini diperdalam oleh peserta didik dalam masing-masing kelas. Mereka bukan hanya mencari dan mengetahui informasi seputar tarian daerah tersebut, tetapi juga mendapatkan tugas untuk membuat dan menciptakan inovasi dan kreasi, dengan tetap berpedoman pada gerakan serta makna filosofis tarian daerah tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan tambahan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan yang baik dalam diri peserta didik, tetapi juga menjadi momen yang tepat untuk memberikan penyadaran bahwa budaya lokal atau budaya nusantara harus terus dicintai dan dilestarikan. Dengan cara mendalami dan mempraktikkan beberapa tarian daerah tertentu, para peserta didik telah menunjukkan salah satu cara yang dapat mereka tempuh dalam merawat dan melestarikan budaya nusantara.

P5 sebagai Sarana Pembiasaan Pendidikan Karakter.

Proyek Penguatan Proofil Pelajar Pancasila (P5) bukanlah sekedar kegiatan tambahan atau kegiatan yang diada-adakan, sehingga terkesan tidak penting dan disamakan begitu saja dengan jam kosong (tidak adanya proses pembelajaran). Bukan itu! Kegiatan P5 memiliki kedudukan yang amat sangat penting dalam lembaga-lembaga pendidikan, karena ia merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam upaya pembiasaan nilai-nilai norma dan etika yang menjadi muatan dari Pendidikan Karakter.

Gelar karya yang dilangsungkan SMP Katolik Widyatama ini bukan hanya kegiatan panen atas hasil karya yang berfokus pada sisi hiburannya semata, melainkan juga selebrasi dan apresiasi terhadap segenap upaya dan kerja keras peserta didik dan para guru dalam mempersiapkan kegiatan ini, sehingga semuanya dapat terlaksana sebagaimana yang telah direncanakan. Di atas semua itu, ini adalah selebrasi dan apresiasi atas peserta didik yang telah dengan baik dapat memahami dan mempraktikkan nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai Pendidikan karakter yang dimaksud tersebut tercantum dalam dimensi-dimensi P5 yang menjadi fokus dari kegiatan P5 tema Berkebhinnekaan Global ini. Dimensi-dimensi yang yang menjadi fokus tersebut, yakni:

  1. Kreatif

Dimensi kreatif pada Profil Pelajar Pancasila mengacu pada kemampuan siswa dalam memberikan gagasan, menciptakan karya, serta mampu memecahkan masalah. Guru dapat mendukung kreativitas siswa dalam bentuk penyaluran minat, bakat, dan keterampilan lewat tugas praktik

  1. Berkebhinnekaan Global.

Dimensi ini menggambarkan pelajar yang memiliki kesadaran dan rasa saling menghargai terhadap keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia maupun budaya dunia. Pelajar Pancasila yang berkebinekaan global diharapkan mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

  1. Gotong Royong.

Gotong royong merupakan bentuk kerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tujuan bersama. Pelajar Pancasila yang bergotong royong adalah pelajar yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama. Pelajar ini juga memiliki sikap peduli dan berbagi dengan orang lain.

  1. Mandiri.

Dimensi mandiri mengajarkan peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri, bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri menjadi elemen kunci dalam dimensi ini.

Inilah beberapa dimensi yang menjadi fokus dalam kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini. Dengan tercapainya dimensi-dimensi ini dalam proses hingga pelaksanaannya, maka nilai-nilai yang dimaksudkan dalam pendidikan karakter juga telah dipahami dan dipraktikkan, walaupun belum menyeluruh dan sempurna.

SMP Katolik sebagai “Tandon” Produksi Pendidikan Karakter.

SMP Katolik Widyatama sebagai “miniatur” Indonesia, yang memiliki komposisi peserta didik dan tenaga pendidik dari berbagai latar belakang budaya, memiliki komitmen yang tinggi dan tidak pernah berubah pendirian untuk memberikan pola pendidikan yang menyeluruh dan utuh bagi peserta didiknya. Pola pendidikan yang menyeluruh dan utuh tersebut diuraikan dalam bentuk pola pendidikan yang tidak hanya menekankan pertumbuhan dan kemajuan dalam bidang akademis, tetapi juga menerapkan pola Pendidikan yang menyasar pertumbuhan dan kemajuan dalam bidang karakter positif, yakni pembiasaan nilai-nilai norma dan etika sosial masyarakat secara nyata.

Oleh karena itu, SMP Katolik Widyatama ini bukan hanya lembaga pendidikan yang hanya sekedar ada di antara puluhan lembaga pendidikan setingkat lainnya di Kota Batu. Lebih dari itu, SMP Katolik Widyatama selalu berupaya meningkatkan kualitasnya, sehingga secara konsisten mampu menjadi tandon produksi pendidikan karakter, yang darinya mengalir kesegaran sekaligus kearifan bagaimana nilai-nilai norma dan etika dihayati secara nyata. Semangat itu terungkap dalam visi Sekolah: LUHUR dalam Pribadi, UNGGUL dalam Prestasi, TERUJI dalam Kompetisi. Ketiga hal ini dihayati dan diterapkan secara seimbang. Karena itu, setiap peserta didik dengan tanpa ragu menyebut dirinya sebagai generasi MANTAP YES: Mandiri, Terampil, Kreatif, Percaya Diri, Yakin Esok Sukses!

REKOLEKSI SISWA/I KELAS IX SMP KATOLIK WIDYATAMA BATU 2024

Salah satu kegiatan rutin dan wajib yang ditetapkan dalam rangkaian kegiatan bagi siswa/i kelas IX yang akan segera lulus di SMP Katolik Widyatama Batu adalah Rekoleksi. Kegiatan rekoleksi ini biasanya diadakan selama dua hari satu malam. Tahun ini rekoleksi siswa/i kelas IX SMP Katolik Widyatama diadakan pada Kamis-Jumat, 18-19 April 2024 di Dusun Sahabat Alam, Kec. Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Rekoleksi yang mengambil tema Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah dalam Menyongsong Masa Depan ini dibimbing oleh Rm. Henrikus Dasrimin, O. Carm dan para frater Ordo Karmel. Kegiatan rekoleksi ini bertujuan untuk memberikan kesadaran-kesadaran positif bagi siswa/i kelas IX dalam merencanakan masa depan mereka, dan sekaligus menyiapkan mental mereka dalam menyambut ujian-ujian menuju kelulusan mereka. Selain itu, kegiatan rekoleksi ini juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai rohani dalam diri para siswa yang juga sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai moral-etika, norma-norma dalam masyarakat, sopan santun, dan pendidikan karakter yang merupakan pilar penting dalam dunia pendidikan dewasa ini.      BERAKAR, BERTUMBUH, DAN BERBUAH Manusia, secara alami mengalami fase-fase perkembangan hidup, mulai dari anak hingga dewasa. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, manusia harus melaluinya dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Dengan kata lain, proses pertumbuhan manusia tidak terjadi secara instan. Bukan hanya dalam hal fisik-jasmaniah, tetapi juga secara psikologis dan Rohani. Agar proses pertumbuhan dan perkembangan hidupnya semakin maksimal dan bermakna, setiap orang perlu mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depannya. Dengan kata lain, hidup tidak dibiarkan berjalan mengalir begitu saja, tanpa ada usaha untuk membuat hidup itu semakin bermakna dan berkualitas. Hidup yang dibangun di atas kesadaran positif dan diisi dengan keutamaan-keutamaan etika-moral yang baik, akan menghasilkan kulitas hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah. “Sebaik-baiknya hidup adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame”, demikian kata orang bijak. Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame. Berakar. Hidup difondasikan atau disandarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang kuat, sehingga hidup manusa itu semakin kuat dan kokoh, meskipun menghadapi gelombang dan angin tantangan hidup yang sewaktu-waktu dapat menggoyahkan komitmen hidupnya. Dalam konteks sebagai siswa-siswi SMP Katolik widyatama, para siswa hendaknya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungan sekolah ini menjadi dasar bagi hidupnya. Nilai-nilai itu antara lain, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, saling menghormati, semangat toleransi, inklusif, dan sebagainya. Visi sekolah: Luhur dalam Pribadi, Unggul dalam Prestasi, dan Teruji dalam Kompetensi juga merupakan nilai luhur yang terus diwariskan kepada siswa-siswi SMPK Widyatama ini. Semua nilai tersebut dapat siswa-siswi jadikan sebagai fondasi yang kuat dan kokoh dalam membangun hidupnya. Berakar dalam nilai-nilai ini, akan membantu para siswa dalam membangun hidup yang berkualitas di masa yang akan datang. Bertumbuh. Hidup tidak berhenti pada suatu titik tertentu. Hidup harus terus bergerak maju. Hidup itu bertumbuh. Bertumbuh mengandaikan ada perubahan ke arah yang positif dan semakin baik. Sistem Pendidikan dan pembelajaran yang dijalankan di SMPK Widyatama, memastikan aspek ini akan berjalan sebagaimana mestinya, yakni memastikan bahwa setiap siswa dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih positif dan semakin baik. Untuk mencapai hal tersebut, perhatian para guru tidak hanya fokus pada spek akademis aja, tetapi juga pada pengembangan potensi masing-masing siswa yang memiliki keunikan masing-masing. Potensi setiap siswa perlu digali, sehingga dapat semakin menumbuhkembangkan siswa-siswi dalam berbagai aspek. Pertumbuhan yang dimaksudkan memang tidak seragam dan sama, tetapi beragam dan unik. Namun, justru itu yang akan menjadi kekayaan yang semakin memberi warna bagi SMPK Widyatama. Berbuah. Hidup manusia akan diuji bukan dalam hal-hal mudah, tetapi justru dalam kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi setiap waktu. Kualitas hidup seseorang akan terlihat pada saat ia menghadapii persoalan-persoalan sulit dalam hidupnya. Tentu saja tidak satu pun dari kita yang berharap akan mengalami kesulitan dalam hidup. Kalau boleh, biarlah hal-hal yang menyenangkan saja yang terjadi dalam hidup kita. Sayangnya, kenyataan hidup tidak demikian. Kesulitan dan tantangan tetap datang silih berganti dalam hidup kita. Hidup yang berbuah akan menuntun manusia pada kedewasaan dan kematangan sesungguhnya. Buah-buah itu akan tampak dalam hidup keseharian kita. buah-buah hidup manusia akan tampak dalam karakternya. Dari karakter yang dimiliki seseorang, ia akan memetik pelajaran-pelajaran hidup yang akan semakin mematangkan dan mendewasakan hidupnya. Hidup yang berbuah adalah puncak dari proses hidup yang berakar dan bertumbuh sebagaimana mestinya. SIAP MENYONGSONG MASA DEPAN             Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah akan membantu setiap orang siap dalam menyongsong masa depan yang cerah. Hidup itu umpama benih yang di taburkan di berbagai jenis tanah. Bila ditaburkan dipinggir jalan, maka benih itu akan segera dimakan burung-burung dan tidak akan bertumbuh. Hidup juga seperti benih yang jatuh di tanah berbatuan. Benih akan tumbuh tapi tidak akan memiliki akar yang kuat, karena tanah berbatuan tidak membuat akar-akarnya kuat. Atau seperti benih yang jatuh di semak-semak belukar. Benih akan tumbuh tapi ia akan segera terhimpit dan tidak akan berkembang. Benih yang akan betumbuh dengan baik adalah benih yang jatuh di tanah yang baik. Benih akan tumbuh, berkakar dan bertumbuh kokoh, dan pada gilirannya akan menghasilkan buah yang melimpah.             Maka, dalam hidup, manusia perlu memilah dan memilih lingkungan pergaulannya dengan baik, agar ia dapat bertumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah yang melimpah. Jangan sampai salah memilih lingkungan pergaulan. Zaman modern ini, dunia semakin banyak tantangan yang siap membawa manusia pada kegelapan. Karena itu, perlu selalu waspada dan sadar akan bahaya yang kapan saja siap menguasai hidup manusia. Rekoleksi ini bertujuan untuk membawa siswa-siswi SMPK kelas IX yang akan segera lulus ini pada kesadaran tersebut. Semoga mereka sungguh-sungguh berakar, bertumbuh, dan berbuah sebagaimana mestinya dalam menjalani hidup mereka saat ini dan seterusnya.

REKOLEKSI GURU DAN KARYAWAN SMP KATOLIK WIDYATAMA

Sabtu, 23 Maret 2024

Rekoleksi

            Mengapa perlu rekoleksi? Mungkin itu salah satu pertanyaan awal yang muncul dalam benak kita ketika mendengar akan ada kegiatan rekoleksi. Apalagi rekoleksi untuk guru dan karyawan. Apakah perlu? Sudah terlalu banyak pekerjaan dan kesibukan yang dikerjakan setiap hari. Soal perlu atau tidaknya, masing-masing pribadi bisa menjawab. Namun bila kita lihat dari tujuan dan maknanya, rekoleksi jelas diperlukan bagi siapa pun, untuk memberi jeda sejenak sekaligus memberi makna pada hidup dan pekerjaan kita yang cukup padat, dalam konteks ini pekerjaan sebagai guru dan karyawan SMP Katolik Widyatama Batu. Tidak dapat dipungkiri banyak pengalaman hidup dalam pekerjaan kita yang berjalan dan berlalu begitu saja secara rutin dan berulang, namun luput dari evaluasi dan pemaknaan. Bukan hanya soal suka dan gembira yang perlu dimaknai, melainkan juga duka dan kesedihan perlu dimaknai. Rekoleksi bermaksud untuk mengangkat pengalaman-pengalaman manusiawi kita yang tampaknya biasa-biasa saja kepada level pengalaman Rohani yang memiliki muatan makna yang luar biasa bagi perkembangan dan kedewasaan hidup kita. Kita ingin belajar dari pengalaman-pengalaman hidup kita yang sudah berlalu. Tujuan itulah yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan rekoleksi bagi para guru dan karyawan SMP Katolik Widyatama yang diadakan pada Sabtu, 23 Maret 2024.

            Rekoleksi kali ini diadakan di Villa Fransiskus Xaverius Jl. Bukit Berbunga 38, Batu. Rekoleksi ini bisa terselenggara berkat kerjasama yang luar biasa para guru dan karyawan, serta kebaikan hati dari berbagai pihak yang dengan ikhlas hati membantu. Rekoleksi kali ini dibimbing oleh Rm. F.X. Agis Triatmo, O.Carm, dengan tema DIPANGGIL MENJADI PRIBADI YANG MENCINTAI.

Cinta sebagai Landasan dalam Bekerja.

            Sebagai guru dan karyawan, ada banyak suka dan duka yang kita jumpai. Banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Oleh karena itu, perlu sekali bagi guru dan karyawan untuk menyadari betul nilai mulia pekerjaannya, sehingga ia mampu mencintai pekerjaannya. Cinta memungkinkan seorang guru dan karyawan untuk melihat pekerjaannya bukan hanya sebatas profesi, melainkan juga sebagai panggilan hidup yang dianugerahkan Tuhan.

            Cinta juga yang membuat seseorang menjadi kreatif untuk menemukan cara atau metode baru dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga semakin lebih maju dan berkembang. Kemampuan seorang guru dan karyawan dalam menghayati pekerjaan sebagai panggilan yang dianugerahkan Tuhan, mendorongnya untuk fokus pada kebaikan dan perkembangan siswa-siswi yang didampinginya. Ia akan tetap berjuang dengan gigih dan kreatif walaupun ada banyak tantangan dan kesulitan. Siswa-siswi dipandang dan diperlakukan sebagai subjek sentral, sehingga mereka sungguh-sungguh dapat bertumbuh dalam pengetahuan yang baik dan karakter yang unggul. Benarlah pepatah yang berbunyi: Amor Vincit Omnia, Cinta Mengalahkan Segala.

            Dalam konteks hidup Rohani, Rm. Agis mengajak kita untuk belajar dari Sang Guru Sejati kita, yakni Yesus. Dalam Injil Lukas, 5:4-11, Yesus memotivasi para muridnya untuk berani mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman mereka, apabila mereka ingin memperoleh hasil yang maksimal dari pekerjaan mereka. Ia meminta para murid untuk berani “bertolak ke tempat yang lebih dalam”. Pada akhirnya, ketika para murid mengikuti motivasi Sang Guru, mereka mendapatkan hasil yang berlimpah-limpah. Atas ketaatan itu, Yesus pun menobatkan Petrus bukan lagi sebagai penjala ikan, tetapi sebagai penjala manusia. Sebuah tugas yang tidak ringan bagi Petrus, tetapi juga merupakan tugas mulia dan sekaligus sebagai panggilan hidupnya yang baru.

 

Cinta sebagai Landasan Mewujudkan L.U.T

            SMP Katolik Widyatama memiliki visi yang sangat indah, yang dirumuskan dalam L.U.T. Ap aitu?

LUHUR DALAM PRIBADI

UNGGUL DALAM PRESTASI

TERUJI DALAM KOMPETISI

 

SMP Katolik Widyatama Batu memiliki komitmen yang tinggi dalam mendidik siswa-siswi yang luhur dalam kepribadian, unggul dalam prestasi, dan teruji dalam kompetisi. Tiga komponen ini harus juga menjadi kesadaran para guru dan karyawan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Hanya dengan cinta yang besar para guru dan karyawan mampu mendidik siswa-siswi untuk mencapai tiga komponen yang menjadi visi sekolah di atas.

            Untuk mampu mendidik siswa-siswi mencapai visi di atas, para guru dan karyawan tidak mungkin hanya berhenti pada tahap mentransfer ilmu semata, tetapi harus sampai pada kemauan dan kemampuan dalam memahami situasi dan kondisi para murid dengan segala keunikannya. Fokusnya bukan hanya pada kemampuan akademik, tetapi juga pada pertumbuhan kepribadian, karakter yang unggul, serta penghayatan moral dan etika yang nyata. Pada akhirnya, bukan hanya siswa yang dituntut mampu menghayati visi sekolah tersebut, tetapi juga lebih-lebih para guru dan karyawan. Guru dan karyawan hendaknya menjadi aktor utama dalam memberi contoh penghayatannya secara nyata.

 

Bertumbuh dalam Kebersamaan.

            Pada akhirnya, cinta yang tulus membuat seseorang dapat bertumbuh dalam kebersamaan. Kebersamaan dalam arti ini lebih dari hanya sekedar terlihat ada bersama-sama. Kebersamaan yang dimaksud adalah adanya rasa satu hati, rasa percaya satu sama lain, dan kesatuan jiwa yang mengikat setiap guru dan karyawan sebagai keluarga besar SMP Katolik Widyatama.

            Semangat ini mengandaikan adanya sikap kerendahan hati dari setiap pribadi. Sikap egois dan individualis tidak mendapatkan tempatnya dalam semangat kebersamaan semacam ini. Dalam semangat ini, tidak satu anggota pun yang boleh melaksanakan hanya keinginan pribadi semata, meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sesuka hati, tidak mau ikut terlibat dalam tugas-tugas bersama, anti kritik dan tidak mau menerima masukan, dan sebagainya. Kebersamaan yang ingin dikembangkan adalah kebersamaan yang saling menumbuhkan, saling mendukung, saling menguatkan, dan saling menjaga, bukan sebaliknya saling menjatuhkan dan mengabaikan sesama demi ambisi pribadi.

AKSI PASKAH DAN AKSI RAMADHAN 2024 SMP KATOLIK WIDYATAMA

Memaknai Paskah dan Ramadhan dalam Aksi

Suatu kebetulan yang amat sangat indah, pada tahun 2024 ini masa puasa dan pantang dalam Gereja Katolik dan bulan puasa umat Muslim dimulai pada waktu yang berdekatan. Sebuah kenyataan yang patut disyukuri bila pada akhirnya baik umat Kristiani maupun umat muslim menghayati dan memaknai puasa dan pantang dalam waktu yang bersamaan, dengan perbedaan dalam pola dan caranya saja.

Paskah dalam Gereja dapat kita maknai sebagai kemenangan Yesus Kristus dalam menaklukkan maut. Bagi umat Kristiani Paskah juga berarti kemenangan dalam melawan kuasa kegelapan dan kuasa dosa, berkat Kebangkitan Kristus yang menebus manusia dari dosa-dosa. Demikian juga semangat Ramadhan. Ramadhan atau Idul Fitri memiliki makna sebagai Hari Kemenangan. Kemenangan dari kuasa kejahatan, kemenangan dalam mengontrol pikiran, tutur kata, perbuatan, dan hawa nafsu. Maka, puasa dan pantang yang dijalani bukan untuk tujuan jasmani, tetapi untuk tujuan Rohani atau spiritual, yakni semakin menguatkan dan menebalkan iman dan kepercayaan kita kepada Allah yang Maha Segala. Buah-buah spiritual dari penghayatan ini terungkap dalam ungkapan iman, harapan, dan kasih yang nyata dalam keseharian. Semangat inilah yang coba diangkat dan dipraktekkan oleh SMP Katolik Widyatama Batu dalam Aksi Paskah dan Aksi Ramadhan yang dilaksanakan pada Rabu, 3 April 2024.

Pada kesempatan kegiatan kali ini, SMPK tidak hanya berhenti pada seremonial ibadah saja, tetapi juga melaksanakannya dalam Aksi Nyata. Sebagai Aksi Paskah, dilaksanakan penanaman pohon, melepas burung, dan menyebarkan benih ikan lele. Aksi nyata ini sejalan dengan tema Aski Puasa dan Pembangunan Keuskupan Malang tahun ini, yakni menciptakan Tata Ekonomi Baru, yang memberikan penekanan pada pentingnya merawat lingkungan alam sebagai “rumah” kita bersama. Solidaritas dan kesadaran kita terhadap lingkungan alam yang sudah semakin rusak, juga merupakan wujud solidaritas kita terhadap sesama manusia sebagai penghuni alam semesta ini. Dan inilah salah satu bentuk pertobatan ekologis secara nyata.

Sedangkan sebagai Aksi Ramadhan, SMPK mengadakan kegiatan bagi takjil dan bingkisan kepada para sopir angkot dan para pengendara sepeda motor yang melewati kawasan Jalan Pangeran Sudirman (Depan SMPK Widyatama). Setelah itu diadakan Tauziah yang diberikan oleh Bapak Takim, M.Pd. Setelah Tauziah, dilanjutkan dengan buka puasa bersama, yang dilangsungkan di halaman sekolah. Aksi nyata ini sebagai bentuk dari kesadaran warga SMPK Widyatama bahwa SMPK adalah juga bagian dari masyarakat sekitar. Karena itu, kita perlu ambil bagian dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan tidak menutup diri dari lingkungan sekitar.

Memeluk Perbedaan, Menyebarkan semangat Toleransi.

            Salah satu kekhasan SMP Katolik Widyatama adalah keragaman latar belakang agama yang dianut warganya, baik guru dan karyawan maupun siswa-siswinya. SMPK widyatama berkomitmen penuh dalam mengelola keberagaman ini secara konstruktif. Keberagaman atau perbedaan latar belakang agama tidak dipandang sebagai ancaman bagi persatuan, melainkan sebagai kekuatan sekaligus rahmat yang tak ternilai harganya untuk merajut semangat persatuan dalam persahabatan dan kekeluargaan. Perbedaan tidak perlu dihindari, perbedaan harus dipeluk dan dirangkul.

            Kekhasan dalam keberagaman dan bagaimana keberagaman itu dikelola oleh SMPK Widyatama selama ini, dapat menjadi “corong” dalam mempromosikan dan menyebarkan semangat toleransi kepada lingkungan sekitar. Semangat toleransi beragama bukan berarti menyeragamkan perbedaan, sehingga semua bisa menerima satu sama lain apa adanya. Toleransi beragama adalah sikap yang mendorong dan mengakomodasi setiap pribadi untuk mengembangkan imannya sesuai dengan latar belakang agama yang dianutnya. Persis inilah yang senantiasa kembangkan dan dihayati oleh SMP Katolik Widyatama hingga saat ini. Di SMP Katolik Widyatama Batu, keberagaman bukan lagi hanya sebatas ide dan konsep, melainkan sudah menjadi identias yang mendarah daging dan aset yang amat sangat berharga.

 

Dari SMP Katolik Widyatama untuk

 

 Indonesia

            Apa yang dilakukan secara rutin setiap tahun oleh SMP Katolik Widyatama ini, mungkin merupakan hanya contoh kecil dan sederhana bila dilihat dari cakupan dan dampak yang dapat dijangkaunya. Namun, hal ini juga merupakan mutiara kemanusiaan dan percikan kebaikan yang dapat juga menggerakkan banyak pihak, baik secara pribadi maupun secara institusi atau komunitas untuk melakukan hal yang sama. SMP Katolik Widyatama memiliki komitmen tinggi untuk menjadikan Lembaga Pendidikan ini sebagai corong penyuara kemanusiaan dan semangat toleransi. Mungkin bukan sesuatu yang luar biasa, tetapi layak kami persembahkan untuk Indonesia tercinta. Dari SMP Katolik Widyatama Batu untuk Indonesia. Nilai-nilai kemanusiaan dan semangat toleransi perlu diwujudnyatakan terus menerus. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?