Salah satu kegiatan rutin dan wajib yang ditetapkan dalam rangkaian kegiatan bagi siswa/i kelas IX yang akan segera lulus di SMP Katolik Widyatama Batu adalah Rekoleksi. Kegiatan rekoleksi ini biasanya diadakan selama dua hari satu malam. Tahun ini rekoleksi siswa/i kelas IX SMP Katolik Widyatama diadakan pada Kamis-Jumat, 18-19 April 2024 di Dusun Sahabat Alam, Kec. Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Rekoleksi yang mengambil tema Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah dalam Menyongsong Masa Depan ini dibimbing oleh Rm. Henrikus Dasrimin, O. Carm dan para frater Ordo Karmel. Kegiatan rekoleksi ini bertujuan untuk memberikan kesadaran-kesadaran positif bagi siswa/i kelas IX dalam merencanakan masa depan mereka, dan sekaligus menyiapkan mental mereka dalam menyambut ujian-ujian menuju kelulusan mereka. Selain itu, kegiatan rekoleksi ini juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai rohani dalam diri para siswa yang juga sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai moral-etika, norma-norma dalam masyarakat, sopan santun, dan pendidikan karakter yang merupakan pilar penting dalam dunia pendidikan dewasa ini.
BERAKAR, BERTUMBUH, DAN BERBUAH
Manusia, secara alami mengalami fase-fase perkembangan hidup, mulai dari anak hingga dewasa. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, manusia harus melaluinya dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Dengan kata lain, proses pertumbuhan manusia tidak terjadi secara instan. Bukan hanya dalam hal fisik-jasmaniah, tetapi juga secara psikologis dan Rohani. Agar proses pertumbuhan dan perkembangan hidupnya semakin maksimal dan bermakna, setiap orang perlu mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depannya. Dengan kata lain, hidup tidak dibiarkan berjalan mengalir begitu saja, tanpa ada usaha untuk membuat hidup itu semakin bermakna dan berkualitas. Hidup yang dibangun di atas kesadaran positif dan diisi dengan keutamaan-keutamaan etika-moral yang baik, akan menghasilkan kulitas hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah. “Sebaik-baiknya hidup adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame”, demikian kata orang bijak. Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame.
Berakar. Hidup difondasikan atau disandarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang kuat, sehingga hidup manusa itu semakin kuat dan kokoh, meskipun menghadapi gelombang dan angin tantangan hidup yang sewaktu-waktu dapat menggoyahkan komitmen hidupnya. Dalam konteks sebagai siswa-siswi SMP Katolik widyatama, para siswa hendaknya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungan sekolah ini menjadi dasar bagi hidupnya. Nilai-nilai itu antara lain, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, saling menghormati, semangat toleransi, inklusif, dan sebagainya. Visi sekolah: Luhur dalam Pribadi, Unggul dalam Prestasi, dan Teruji dalam Kompetensi juga merupakan nilai luhur yang terus diwariskan kepada siswa-siswi SMPK Widyatama ini. Semua nilai tersebut dapat siswa-siswi jadikan sebagai fondasi yang kuat dan kokoh dalam membangun hidupnya. Berakar dalam nilai-nilai ini, akan membantu para siswa dalam membangun hidup yang berkualitas di masa yang akan datang.
Bertumbuh. Hidup tidak berhenti pada suatu titik tertentu. Hidup harus terus bergerak maju. Hidup itu bertumbuh. Bertumbuh mengandaikan ada perubahan ke arah yang positif dan semakin baik. Sistem Pendidikan dan pembelajaran yang dijalankan di SMPK Widyatama, memastikan aspek ini akan berjalan sebagaimana mestinya, yakni memastikan bahwa setiap siswa dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih positif dan semakin baik. Untuk mencapai hal tersebut, perhatian para guru tidak hanya fokus pada spek akademis aja, tetapi juga pada pengembangan potensi masing-masing siswa yang memiliki keunikan masing-masing. Potensi setiap siswa perlu digali, sehingga dapat semakin menumbuhkembangkan siswa-siswi dalam berbagai aspek. Pertumbuhan yang dimaksudkan memang tidak seragam dan sama, tetapi beragam dan unik. Namun, justru itu yang akan menjadi kekayaan yang semakin memberi warna bagi SMPK Widyatama.
Berbuah. Hidup manusia akan diuji bukan dalam hal-hal mudah, tetapi justru dalam kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi setiap waktu. Kualitas hidup seseorang akan terlihat pada saat ia menghadapii persoalan-persoalan sulit dalam hidupnya. Tentu saja tidak satu pun dari kita yang berharap akan mengalami kesulitan dalam hidup. Kalau boleh, biarlah hal-hal yang menyenangkan saja yang terjadi dalam hidup kita. Sayangnya, kenyataan hidup tidak demikian. Kesulitan dan tantangan tetap datang silih berganti dalam hidup kita. Hidup yang berbuah akan menuntun manusia pada kedewasaan dan kematangan sesungguhnya. Buah-buah itu akan tampak dalam hidup keseharian kita. buah-buah hidup manusia akan tampak dalam karakternya. Dari karakter yang dimiliki seseorang, ia akan memetik pelajaran-pelajaran hidup yang akan semakin mematangkan dan mendewasakan hidupnya. Hidup yang berbuah adalah puncak dari proses hidup yang berakar dan bertumbuh sebagaimana mestinya.
SIAP MENYONGSONG MASA DEPAN
Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah akan membantu setiap orang siap dalam menyongsong masa depan yang cerah. Hidup itu umpama benih yang di taburkan di berbagai jenis tanah. Bila ditaburkan dipinggir jalan, maka benih itu akan segera dimakan burung-burung dan tidak akan bertumbuh. Hidup juga seperti benih yang jatuh di tanah berbatuan. Benih akan tumbuh tapi tidak akan memiliki akar yang kuat, karena tanah berbatuan tidak membuat akar-akarnya kuat. Atau seperti benih yang jatuh di semak-semak belukar. Benih akan tumbuh tapi ia akan segera terhimpit dan tidak akan berkembang. Benih yang akan betumbuh dengan baik adalah benih yang jatuh di tanah yang baik. Benih akan tumbuh, berkakar dan bertumbuh kokoh, dan pada gilirannya akan menghasilkan buah yang melimpah.
Maka, dalam hidup, manusia perlu memilah dan memilih lingkungan pergaulannya dengan baik, agar ia dapat bertumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah yang melimpah. Jangan sampai salah memilih lingkungan pergaulan. Zaman modern ini, dunia semakin banyak tantangan yang siap membawa manusia pada kegelapan. Karena itu, perlu selalu waspada dan sadar akan bahaya yang kapan saja siap menguasai hidup manusia.
Rekoleksi ini bertujuan untuk membawa siswa-siswi SMPK kelas IX yang akan segera lulus ini pada kesadaran tersebut. Semoga mereka sungguh-sungguh berakar, bertumbuh, dan berbuah sebagaimana mestinya dalam menjalani hidup mereka saat ini dan seterusnya.