REKOLEKSI SISWA/I KELAS IX SMP KATOLIK WIDYATAMA BATU 2024

Salah satu kegiatan rutin dan wajib yang ditetapkan dalam rangkaian kegiatan bagi siswa/i kelas IX yang akan segera lulus di SMP Katolik Widyatama Batu adalah Rekoleksi. Kegiatan rekoleksi ini biasanya diadakan selama dua hari satu malam. Tahun ini rekoleksi siswa/i kelas IX SMP Katolik Widyatama diadakan pada Kamis-Jumat, 18-19 April 2024 di Dusun Sahabat Alam, Kec. Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Rekoleksi yang mengambil tema Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah dalam Menyongsong Masa Depan ini dibimbing oleh Rm. Henrikus Dasrimin, O. Carm dan para frater Ordo Karmel. Kegiatan rekoleksi ini bertujuan untuk memberikan kesadaran-kesadaran positif bagi siswa/i kelas IX dalam merencanakan masa depan mereka, dan sekaligus menyiapkan mental mereka dalam menyambut ujian-ujian menuju kelulusan mereka. Selain itu, kegiatan rekoleksi ini juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai rohani dalam diri para siswa yang juga sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai moral-etika, norma-norma dalam masyarakat, sopan santun, dan pendidikan karakter yang merupakan pilar penting dalam dunia pendidikan dewasa ini.      BERAKAR, BERTUMBUH, DAN BERBUAH Manusia, secara alami mengalami fase-fase perkembangan hidup, mulai dari anak hingga dewasa. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, manusia harus melaluinya dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Dengan kata lain, proses pertumbuhan manusia tidak terjadi secara instan. Bukan hanya dalam hal fisik-jasmaniah, tetapi juga secara psikologis dan Rohani. Agar proses pertumbuhan dan perkembangan hidupnya semakin maksimal dan bermakna, setiap orang perlu mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depannya. Dengan kata lain, hidup tidak dibiarkan berjalan mengalir begitu saja, tanpa ada usaha untuk membuat hidup itu semakin bermakna dan berkualitas. Hidup yang dibangun di atas kesadaran positif dan diisi dengan keutamaan-keutamaan etika-moral yang baik, akan menghasilkan kulitas hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah. “Sebaik-baiknya hidup adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame”, demikian kata orang bijak. Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah adalah hidup yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesame. Berakar. Hidup difondasikan atau disandarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang kuat, sehingga hidup manusa itu semakin kuat dan kokoh, meskipun menghadapi gelombang dan angin tantangan hidup yang sewaktu-waktu dapat menggoyahkan komitmen hidupnya. Dalam konteks sebagai siswa-siswi SMP Katolik widyatama, para siswa hendaknya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungan sekolah ini menjadi dasar bagi hidupnya. Nilai-nilai itu antara lain, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, saling menghormati, semangat toleransi, inklusif, dan sebagainya. Visi sekolah: Luhur dalam Pribadi, Unggul dalam Prestasi, dan Teruji dalam Kompetensi juga merupakan nilai luhur yang terus diwariskan kepada siswa-siswi SMPK Widyatama ini. Semua nilai tersebut dapat siswa-siswi jadikan sebagai fondasi yang kuat dan kokoh dalam membangun hidupnya. Berakar dalam nilai-nilai ini, akan membantu para siswa dalam membangun hidup yang berkualitas di masa yang akan datang. Bertumbuh. Hidup tidak berhenti pada suatu titik tertentu. Hidup harus terus bergerak maju. Hidup itu bertumbuh. Bertumbuh mengandaikan ada perubahan ke arah yang positif dan semakin baik. Sistem Pendidikan dan pembelajaran yang dijalankan di SMPK Widyatama, memastikan aspek ini akan berjalan sebagaimana mestinya, yakni memastikan bahwa setiap siswa dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih positif dan semakin baik. Untuk mencapai hal tersebut, perhatian para guru tidak hanya fokus pada spek akademis aja, tetapi juga pada pengembangan potensi masing-masing siswa yang memiliki keunikan masing-masing. Potensi setiap siswa perlu digali, sehingga dapat semakin menumbuhkembangkan siswa-siswi dalam berbagai aspek. Pertumbuhan yang dimaksudkan memang tidak seragam dan sama, tetapi beragam dan unik. Namun, justru itu yang akan menjadi kekayaan yang semakin memberi warna bagi SMPK Widyatama. Berbuah. Hidup manusia akan diuji bukan dalam hal-hal mudah, tetapi justru dalam kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi setiap waktu. Kualitas hidup seseorang akan terlihat pada saat ia menghadapii persoalan-persoalan sulit dalam hidupnya. Tentu saja tidak satu pun dari kita yang berharap akan mengalami kesulitan dalam hidup. Kalau boleh, biarlah hal-hal yang menyenangkan saja yang terjadi dalam hidup kita. Sayangnya, kenyataan hidup tidak demikian. Kesulitan dan tantangan tetap datang silih berganti dalam hidup kita. Hidup yang berbuah akan menuntun manusia pada kedewasaan dan kematangan sesungguhnya. Buah-buah itu akan tampak dalam hidup keseharian kita. buah-buah hidup manusia akan tampak dalam karakternya. Dari karakter yang dimiliki seseorang, ia akan memetik pelajaran-pelajaran hidup yang akan semakin mematangkan dan mendewasakan hidupnya. Hidup yang berbuah adalah puncak dari proses hidup yang berakar dan bertumbuh sebagaimana mestinya. SIAP MENYONGSONG MASA DEPAN             Hidup yang berakar, bertumbuh, dan berbuah akan membantu setiap orang siap dalam menyongsong masa depan yang cerah. Hidup itu umpama benih yang di taburkan di berbagai jenis tanah. Bila ditaburkan dipinggir jalan, maka benih itu akan segera dimakan burung-burung dan tidak akan bertumbuh. Hidup juga seperti benih yang jatuh di tanah berbatuan. Benih akan tumbuh tapi tidak akan memiliki akar yang kuat, karena tanah berbatuan tidak membuat akar-akarnya kuat. Atau seperti benih yang jatuh di semak-semak belukar. Benih akan tumbuh tapi ia akan segera terhimpit dan tidak akan berkembang. Benih yang akan betumbuh dengan baik adalah benih yang jatuh di tanah yang baik. Benih akan tumbuh, berkakar dan bertumbuh kokoh, dan pada gilirannya akan menghasilkan buah yang melimpah.             Maka, dalam hidup, manusia perlu memilah dan memilih lingkungan pergaulannya dengan baik, agar ia dapat bertumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah yang melimpah. Jangan sampai salah memilih lingkungan pergaulan. Zaman modern ini, dunia semakin banyak tantangan yang siap membawa manusia pada kegelapan. Karena itu, perlu selalu waspada dan sadar akan bahaya yang kapan saja siap menguasai hidup manusia. Rekoleksi ini bertujuan untuk membawa siswa-siswi SMPK kelas IX yang akan segera lulus ini pada kesadaran tersebut. Semoga mereka sungguh-sungguh berakar, bertumbuh, dan berbuah sebagaimana mestinya dalam menjalani hidup mereka saat ini dan seterusnya.

REKOLEKSI GURU DAN KARYAWAN SMP KATOLIK WIDYATAMA

Sabtu, 23 Maret 2024

Rekoleksi

            Mengapa perlu rekoleksi? Mungkin itu salah satu pertanyaan awal yang muncul dalam benak kita ketika mendengar akan ada kegiatan rekoleksi. Apalagi rekoleksi untuk guru dan karyawan. Apakah perlu? Sudah terlalu banyak pekerjaan dan kesibukan yang dikerjakan setiap hari. Soal perlu atau tidaknya, masing-masing pribadi bisa menjawab. Namun bila kita lihat dari tujuan dan maknanya, rekoleksi jelas diperlukan bagi siapa pun, untuk memberi jeda sejenak sekaligus memberi makna pada hidup dan pekerjaan kita yang cukup padat, dalam konteks ini pekerjaan sebagai guru dan karyawan SMP Katolik Widyatama Batu. Tidak dapat dipungkiri banyak pengalaman hidup dalam pekerjaan kita yang berjalan dan berlalu begitu saja secara rutin dan berulang, namun luput dari evaluasi dan pemaknaan. Bukan hanya soal suka dan gembira yang perlu dimaknai, melainkan juga duka dan kesedihan perlu dimaknai. Rekoleksi bermaksud untuk mengangkat pengalaman-pengalaman manusiawi kita yang tampaknya biasa-biasa saja kepada level pengalaman Rohani yang memiliki muatan makna yang luar biasa bagi perkembangan dan kedewasaan hidup kita. Kita ingin belajar dari pengalaman-pengalaman hidup kita yang sudah berlalu. Tujuan itulah yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan rekoleksi bagi para guru dan karyawan SMP Katolik Widyatama yang diadakan pada Sabtu, 23 Maret 2024.

            Rekoleksi kali ini diadakan di Villa Fransiskus Xaverius Jl. Bukit Berbunga 38, Batu. Rekoleksi ini bisa terselenggara berkat kerjasama yang luar biasa para guru dan karyawan, serta kebaikan hati dari berbagai pihak yang dengan ikhlas hati membantu. Rekoleksi kali ini dibimbing oleh Rm. F.X. Agis Triatmo, O.Carm, dengan tema DIPANGGIL MENJADI PRIBADI YANG MENCINTAI.

Cinta sebagai Landasan dalam Bekerja.

            Sebagai guru dan karyawan, ada banyak suka dan duka yang kita jumpai. Banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Oleh karena itu, perlu sekali bagi guru dan karyawan untuk menyadari betul nilai mulia pekerjaannya, sehingga ia mampu mencintai pekerjaannya. Cinta memungkinkan seorang guru dan karyawan untuk melihat pekerjaannya bukan hanya sebatas profesi, melainkan juga sebagai panggilan hidup yang dianugerahkan Tuhan.

            Cinta juga yang membuat seseorang menjadi kreatif untuk menemukan cara atau metode baru dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga semakin lebih maju dan berkembang. Kemampuan seorang guru dan karyawan dalam menghayati pekerjaan sebagai panggilan yang dianugerahkan Tuhan, mendorongnya untuk fokus pada kebaikan dan perkembangan siswa-siswi yang didampinginya. Ia akan tetap berjuang dengan gigih dan kreatif walaupun ada banyak tantangan dan kesulitan. Siswa-siswi dipandang dan diperlakukan sebagai subjek sentral, sehingga mereka sungguh-sungguh dapat bertumbuh dalam pengetahuan yang baik dan karakter yang unggul. Benarlah pepatah yang berbunyi: Amor Vincit Omnia, Cinta Mengalahkan Segala.

            Dalam konteks hidup Rohani, Rm. Agis mengajak kita untuk belajar dari Sang Guru Sejati kita, yakni Yesus. Dalam Injil Lukas, 5:4-11, Yesus memotivasi para muridnya untuk berani mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman mereka, apabila mereka ingin memperoleh hasil yang maksimal dari pekerjaan mereka. Ia meminta para murid untuk berani “bertolak ke tempat yang lebih dalam”. Pada akhirnya, ketika para murid mengikuti motivasi Sang Guru, mereka mendapatkan hasil yang berlimpah-limpah. Atas ketaatan itu, Yesus pun menobatkan Petrus bukan lagi sebagai penjala ikan, tetapi sebagai penjala manusia. Sebuah tugas yang tidak ringan bagi Petrus, tetapi juga merupakan tugas mulia dan sekaligus sebagai panggilan hidupnya yang baru.

 

Cinta sebagai Landasan Mewujudkan L.U.T

            SMP Katolik Widyatama memiliki visi yang sangat indah, yang dirumuskan dalam L.U.T. Ap aitu?

LUHUR DALAM PRIBADI

UNGGUL DALAM PRESTASI

TERUJI DALAM KOMPETISI

 

SMP Katolik Widyatama Batu memiliki komitmen yang tinggi dalam mendidik siswa-siswi yang luhur dalam kepribadian, unggul dalam prestasi, dan teruji dalam kompetisi. Tiga komponen ini harus juga menjadi kesadaran para guru dan karyawan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Hanya dengan cinta yang besar para guru dan karyawan mampu mendidik siswa-siswi untuk mencapai tiga komponen yang menjadi visi sekolah di atas.

            Untuk mampu mendidik siswa-siswi mencapai visi di atas, para guru dan karyawan tidak mungkin hanya berhenti pada tahap mentransfer ilmu semata, tetapi harus sampai pada kemauan dan kemampuan dalam memahami situasi dan kondisi para murid dengan segala keunikannya. Fokusnya bukan hanya pada kemampuan akademik, tetapi juga pada pertumbuhan kepribadian, karakter yang unggul, serta penghayatan moral dan etika yang nyata. Pada akhirnya, bukan hanya siswa yang dituntut mampu menghayati visi sekolah tersebut, tetapi juga lebih-lebih para guru dan karyawan. Guru dan karyawan hendaknya menjadi aktor utama dalam memberi contoh penghayatannya secara nyata.

 

Bertumbuh dalam Kebersamaan.

            Pada akhirnya, cinta yang tulus membuat seseorang dapat bertumbuh dalam kebersamaan. Kebersamaan dalam arti ini lebih dari hanya sekedar terlihat ada bersama-sama. Kebersamaan yang dimaksud adalah adanya rasa satu hati, rasa percaya satu sama lain, dan kesatuan jiwa yang mengikat setiap guru dan karyawan sebagai keluarga besar SMP Katolik Widyatama.

            Semangat ini mengandaikan adanya sikap kerendahan hati dari setiap pribadi. Sikap egois dan individualis tidak mendapatkan tempatnya dalam semangat kebersamaan semacam ini. Dalam semangat ini, tidak satu anggota pun yang boleh melaksanakan hanya keinginan pribadi semata, meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sesuka hati, tidak mau ikut terlibat dalam tugas-tugas bersama, anti kritik dan tidak mau menerima masukan, dan sebagainya. Kebersamaan yang ingin dikembangkan adalah kebersamaan yang saling menumbuhkan, saling mendukung, saling menguatkan, dan saling menjaga, bukan sebaliknya saling menjatuhkan dan mengabaikan sesama demi ambisi pribadi.

AKSI PASKAH DAN AKSI RAMADHAN 2024 SMP KATOLIK WIDYATAMA

Memaknai Paskah dan Ramadhan dalam Aksi

Suatu kebetulan yang amat sangat indah, pada tahun 2024 ini masa puasa dan pantang dalam Gereja Katolik dan bulan puasa umat Muslim dimulai pada waktu yang berdekatan. Sebuah kenyataan yang patut disyukuri bila pada akhirnya baik umat Kristiani maupun umat muslim menghayati dan memaknai puasa dan pantang dalam waktu yang bersamaan, dengan perbedaan dalam pola dan caranya saja.

Paskah dalam Gereja dapat kita maknai sebagai kemenangan Yesus Kristus dalam menaklukkan maut. Bagi umat Kristiani Paskah juga berarti kemenangan dalam melawan kuasa kegelapan dan kuasa dosa, berkat Kebangkitan Kristus yang menebus manusia dari dosa-dosa. Demikian juga semangat Ramadhan. Ramadhan atau Idul Fitri memiliki makna sebagai Hari Kemenangan. Kemenangan dari kuasa kejahatan, kemenangan dalam mengontrol pikiran, tutur kata, perbuatan, dan hawa nafsu. Maka, puasa dan pantang yang dijalani bukan untuk tujuan jasmani, tetapi untuk tujuan Rohani atau spiritual, yakni semakin menguatkan dan menebalkan iman dan kepercayaan kita kepada Allah yang Maha Segala. Buah-buah spiritual dari penghayatan ini terungkap dalam ungkapan iman, harapan, dan kasih yang nyata dalam keseharian. Semangat inilah yang coba diangkat dan dipraktekkan oleh SMP Katolik Widyatama Batu dalam Aksi Paskah dan Aksi Ramadhan yang dilaksanakan pada Rabu, 3 April 2024.

Pada kesempatan kegiatan kali ini, SMPK tidak hanya berhenti pada seremonial ibadah saja, tetapi juga melaksanakannya dalam Aksi Nyata. Sebagai Aksi Paskah, dilaksanakan penanaman pohon, melepas burung, dan menyebarkan benih ikan lele. Aksi nyata ini sejalan dengan tema Aski Puasa dan Pembangunan Keuskupan Malang tahun ini, yakni menciptakan Tata Ekonomi Baru, yang memberikan penekanan pada pentingnya merawat lingkungan alam sebagai “rumah” kita bersama. Solidaritas dan kesadaran kita terhadap lingkungan alam yang sudah semakin rusak, juga merupakan wujud solidaritas kita terhadap sesama manusia sebagai penghuni alam semesta ini. Dan inilah salah satu bentuk pertobatan ekologis secara nyata.

Sedangkan sebagai Aksi Ramadhan, SMPK mengadakan kegiatan bagi takjil dan bingkisan kepada para sopir angkot dan para pengendara sepeda motor yang melewati kawasan Jalan Pangeran Sudirman (Depan SMPK Widyatama). Setelah itu diadakan Tauziah yang diberikan oleh Bapak Takim, M.Pd. Setelah Tauziah, dilanjutkan dengan buka puasa bersama, yang dilangsungkan di halaman sekolah. Aksi nyata ini sebagai bentuk dari kesadaran warga SMPK Widyatama bahwa SMPK adalah juga bagian dari masyarakat sekitar. Karena itu, kita perlu ambil bagian dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan tidak menutup diri dari lingkungan sekitar.

Memeluk Perbedaan, Menyebarkan semangat Toleransi.

            Salah satu kekhasan SMP Katolik Widyatama adalah keragaman latar belakang agama yang dianut warganya, baik guru dan karyawan maupun siswa-siswinya. SMPK widyatama berkomitmen penuh dalam mengelola keberagaman ini secara konstruktif. Keberagaman atau perbedaan latar belakang agama tidak dipandang sebagai ancaman bagi persatuan, melainkan sebagai kekuatan sekaligus rahmat yang tak ternilai harganya untuk merajut semangat persatuan dalam persahabatan dan kekeluargaan. Perbedaan tidak perlu dihindari, perbedaan harus dipeluk dan dirangkul.

            Kekhasan dalam keberagaman dan bagaimana keberagaman itu dikelola oleh SMPK Widyatama selama ini, dapat menjadi “corong” dalam mempromosikan dan menyebarkan semangat toleransi kepada lingkungan sekitar. Semangat toleransi beragama bukan berarti menyeragamkan perbedaan, sehingga semua bisa menerima satu sama lain apa adanya. Toleransi beragama adalah sikap yang mendorong dan mengakomodasi setiap pribadi untuk mengembangkan imannya sesuai dengan latar belakang agama yang dianutnya. Persis inilah yang senantiasa kembangkan dan dihayati oleh SMP Katolik Widyatama hingga saat ini. Di SMP Katolik Widyatama Batu, keberagaman bukan lagi hanya sebatas ide dan konsep, melainkan sudah menjadi identias yang mendarah daging dan aset yang amat sangat berharga.

 

Dari SMP Katolik Widyatama untuk

 

 Indonesia

            Apa yang dilakukan secara rutin setiap tahun oleh SMP Katolik Widyatama ini, mungkin merupakan hanya contoh kecil dan sederhana bila dilihat dari cakupan dan dampak yang dapat dijangkaunya. Namun, hal ini juga merupakan mutiara kemanusiaan dan percikan kebaikan yang dapat juga menggerakkan banyak pihak, baik secara pribadi maupun secara institusi atau komunitas untuk melakukan hal yang sama. SMP Katolik Widyatama memiliki komitmen tinggi untuk menjadikan Lembaga Pendidikan ini sebagai corong penyuara kemanusiaan dan semangat toleransi. Mungkin bukan sesuatu yang luar biasa, tetapi layak kami persembahkan untuk Indonesia tercinta. Dari SMP Katolik Widyatama Batu untuk Indonesia. Nilai-nilai kemanusiaan dan semangat toleransi perlu diwujudnyatakan terus menerus. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Merayakan 40 tahun Imamat

Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, adalah anak Paroki Batu asli. Ia dilahirkan pada 12 Mei 1952 dari pasangan Ignatius Subiyanto dan Claudia Suningsih. Masa kecilnya dilewatkan di Tansar, Wetan Pasar, Desa Sisir, Kecamatan Batu. Sejak tahun 1979, orangtua dan keluarganya pindah ke Kampung Hendrik, Desa Ngaglik, Kota Batu.
 
Ia bersekolah di Sekolah Rakyat St. Yosef yang diasuh oleh suster-suster Sang Timur. Setelah tamat dari SMPK Batu, ia masuk ke Seminarium Marianum Lawang, asuhan romo-romo Karmelit (1968-1971). Pada tahun 1972, ia masuk Novisiat Serikat Yesus di Girisonta, Ungaran. Setelah belajar filsafat di Jakarta dan teologi di Yogyakarta, ia ditahbiskan menjadi imam, 30 Desember 1983. Lalu, ia ditugaskan menjadi pastor desa di Paroki Pakem, Sleman yang terletak di lereng Gunung Merapi (1984-1986). Kemudian ia ditugaskan untuk menyelesaikan program doktor filsafat di Hochschule für Philosophische Fakultät SJ, München, Jerman (1986-1992).
Ia dikenal luas sebagai wartawan Harian Kompas. Dan kini menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Basis dan Majalah Utusan di Yogyakarta. Di dunia jurnalistik dikenal karena tulisan-tulisannya tentang pergulatan hidup orang-orang kecil. Ia juga amat dikenal karena tulisan-tulisannya tentang sepak bola dunia di Harian Kompas.
 
Sementara di dunia sastra, ia dikenal karena karyanya yang telah menjadi klasik, Anak Bajang Menggiring Angin. Selain tulisan jurnalistik, karya sastra, budaya, dan intelektual. Ia banyak menulis buku-buku rohani, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Jawa. Salah satu karyanya dalam bahasa Jawa antara lain Injil Papat, Piwulang Sang Guru Sejati ing Tembang Macapat. Sedangkan karya sastra terbaru Romo Sindhu berjudul Anak Bajang Mengayun Bulan.
 
(Dikutip dan diperbaharui dari Buku Kenangan 25 Tahun Imamat dalam Serikat Yesus)

TERUS MELAJU UNTUK INDONESIA MAJU

Memperingati Momentum.

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indoneisia ke 78 pada tahun 2023 ini mengambil tema TERUS MELAJU UNTUK INDONESIA MAJU. Ini menjadi momentum yang tepat bagi setiap orang untuk merefleksikan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Tema ini mengajak semua insan untuk merefleksikan semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan semangat perjuangan dan pembangunan, berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia maju. Sejalan dengan ini, mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menegaskan dalam sambutannya betapa pentingnya melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan di masa lampau dalam merebut Kemerdekaan.

Perjuangan para pahlawan di masa lampau dalam merebut kemerdekaan bukanlah perjuangan satu orang atau satu kelompok tertentu saja, melainkan perjuangan semua lapisan golongan masayarakat. Semangat gotong royong dan kolaborasi dari setiap lapisan golongan masyarakat menjadi kunci keberhasilan bangsa Indonesia dalam merebut Kemerdekaan 78 tahun yang silam.

Melaju untuk Maju.

Kondisi dan situasi sulit yang dialami oleh bangsa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini hendaknya tidak membuat semangat juang bangsa ini mandeg atau stagnan. Semangat juang dalam menghadapi situasi sulit hendaknya terus dikobarkan dan ditularkan kepada semua lapisan golongan masyarakat. Perjuangan bangsa Indonesia zaman modern ini bukan lagi perjuangan melawan dan mengusir musuh atau penjajah, tetapi perjuangan untuk terus mengobarkan semangat cinta tanah air, merangkul perbedaan, dan hidup rukun dalam keberagaman.

Bila ingin maju, bangsa ini harus berani mendobrak sekat-sekat perbedaan. Hidup dalam semangat kolaborasi dan gotong royong yang tinggi akan menghasilkan harmonisasi dan transformasi kehidupan yang semakin memperkuat ikatan sosial dan spiritual masing-masing pribadi atau kelompok. Dalam konteks inilah tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju, mendapatkan bentuk praktis konkretnya.

Dari SMPK Widyatama untuk Indonesia.

Sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, keluarga besar SMPK Widyatama Batu, yang meliputi para guru, karyawan, dan siswa-siswi, juga turut memperingati dan memaknai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 ini. Terinspirasi dari sambutan Mentri Kemenbudristek, Nadiem Anwar Makarim, keluarga besar SMPK Widyatama Batu juga merasa betapa pentingnya pembiasaan semangat gotong royong dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Gotong royong merupakan intisari dari Pancasila. Pancasila menjadi jiwa yang melandasi setiap segi kehidupan kita, termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar di lingkungan SMPK Widyatama, siswa-siswi tidak pernah dididik untuk menjadi individualis dan hanya memperhatikan dirinya sendiri, melainkan senantiasa dididik untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peka akan keadaan lingkungan sekitarnya. Pada tahap ini, tujuan yang ingin dicapai bukan lagi hanya fokus pada pengembangan kemampuan akademis siswa-siswi, tetapi lebih dari itu pengembangan dan pembiasaan karakter-karakter positif siswa-siswi.

Semangat gotong-royong, yakni sikap rela menghargai sesama, semangat kerjasama, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dipertajam secara spesifik oleh Mentri Kemendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya, ketika dia dengan lantang mengajak semua lapisan golongan masyarakat, terutama institusi-institusi pendidikan, agar menjauhkan diri dari praktik kekerasan atau perundungan. Sekolah-sekolah harus memastikan dan menjamin terciptanya lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Tugas ini bukan hanya menjadi tanggung jawab para guru atau karyawan, melainkan juga seluruh warga sekolah, termasuk siswa-siswi. Siswa-siwi bahkan diharapkan dapat menjadi agen-agen perubahan dan pelaku utama dalam menciptakan lingkungan belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan, dengan tidak menjadi pelaku kekerasan atau perundungan terhadap sesama siswa-siswi.

Dengan terciptanya lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan, maka kemajuan yang kita harapkan dapat tercapai. Melaju untuk Maju berarti fokus menggapai masa depan yang cerah. Namun demikian gerak untuk maju tidak berarti terus melaju tanpa kontrol. Tuas kontrolnya ada pada kita dan kita semua adalah pengontrolnya. Semua warga sekolah diaharapkan mampu mengontrol setiap pola tingkah, tutur kata, dan cara bersosialisasi, dengan cara-cara yang positif dan membangun. Melaju untuk kemajuan SMPK Widyatama berarti membangun gerak langkah bersama-sama, dalam kontrol bersama-sama, untuk mencapai tujuan bersama. Itulah makna kemerdekaan untuk kita keluarga besar SMPK Widyatama Batu.

MERDEKA…
MERDEKA…
MERDEKA…

 

Robertus Moses

Guru SMPK Widyatama.

Rangkaian Kegiatan HUT ke 73 SMPK Widyatama Batu

Tujuh puluh tiga tahun perjalanan SMPK Widyatama Batu dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan merupakan usia yang panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik dan nama besar. Kemampuan SMPK Widyatama Batu dalam menjaga serta mengatur ritme dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu lembaga pendidikan  sudah tidak diragukan lagi.  SMPK Widyatama  senantiasa berupaya dan terus memperbaiki kualitas demi mencetak prestasi gemilang serta menyumbangkan alumni yang cerdas, tangguh, dan mumpuni di tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional.

Saat ini, SMPK Widyatama patut berbangga dan bersyukur karena di usia mencapai 73 tahun masih dapat berdiri dan dipercaya oleh masyarakat, di tengah ketatnya persaingan kualitas pendidikan di Kota Batu dan Malang Raya.

Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur SMPK Widyatama Batu menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun.  Selain itu,  peringatan tersebut juga merupakan langkah taktis yang ditujukan  kepada masyarakat luas, guna mengapresiasi kinerja  SMPK Widyatama Batu selama ini.

Peringatan HUT ke-73 yang mengambil tema “Optimis dalam Mewujudkan Sekolah Berprestasi” , dimeriahkan  dengan rangkaian kegiatan dimulai tanggal 12 dan 13 Oktober 2022 berupa lomba-lomba antarkelas yaitu, lomba Paduan suara, cipta puisi, E-Sport, Basked, dan Futsal. Lomba-lomba antarkelas tersebut diikuti oleh para siswa dengan sangat antusias dan dengan semangat bersaing yang positif.

Kegiatan dilanjutkan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 dengan  Gerak Jalan Sehat, Bazaar, dan Pentas Seni. Kegiatan ini di luar dugaan Panitia karena peserta yang mengikuti gerak jalan sehat sangatlah banyak, mulai dari siswa siswi SMPK sendiri, Masyarakat sekitar, serta para alumni SMPK Widyatama dari berbagai angkatan bahkan dari luar kota yang juga banyak hadir.

Meskipun sempat pesimis, karena pada pagi hari, menjelang keberangkatan gerak jalan sehat sempat diguyur hujan yang sangat lebat, tetapi  tidak lama kemudian hujan berhenti, sehingga  Jalan Sehat bisa dilaksanakan dengan aman dan lancar. Rute gerak jalan tidaklah jauh hanya mengitari satu kelurahan Ngaglik tempat SMPK Widyatama menjadi bagian dari wilayah kelurahan tersebut. Ketika peserta sampai digaris finish  yaitu kembali ke SMPK Widyatama lagi, disambut dengan kegiatan seni para siswa siswi SMPK Widyatama dan Bazaar yang menyajikan beraneka Macam makanan dan minuman, atas kerja sama sekolah dengan paguyubnan wali peserta didik. Acara demi acara berjalan dengan aman dan lancar meskipun sesekali hujan gerimis mengguyur, namun para peserta tidak beranjak dari tempat mereka, sebaliknya malah menikmati sajian berbagai makanan minuman dan panggung hiburan seni persembahan siswa siswi TK dan SD Sang Timur Batu, SMPK Widyatama dan SMAK Yos SUdarso Batu, serta pembacaan nomor undian doorprice di sela- sela cara tersebut.

Rangkaian kegiatan acara hari itupun berakhir setelah dibacakannya nomor undian hadiah utama yaitu Sepeda gunung, mesin cuci, dan lemari es. Semua menikmati sajian dengan suasana meriah dan penuh kegembiraan.

Puncak peringatan HUT SMPK Widyatama adalah Misa syukur yang dilaksanakan tepat pada hari Senin, 17 Oktober 2022. Misa syukur tersebut dikuti oleh seluruh keluarga besar SMPK Widyatama, para Bapak-Ibu Guru dan Karyawan purnatugas, serta Ibu-ibu paguyuban kelas.

SMPK Widyatama yang didirikan dengan naungan Yayasan Karmel menyelenggarakan misa tersebut sebagai ungakap rasa syukur karena di usia mencapai 73 tahun tersebut masih dapat berdiri serta dipercaya oleh masyarakat.

Setelah Misa, para siswa kembali ke kelas untuk mengikuti lomba menghias tumpeng antar kelas yang akan dinilai oleh ibu ibu dari Paguyuban kelas, sedangkan Bapak Ibu guru dan karyawan serta Bapak Ibu guru purna tugas masuk ke dalam aula mengikuti acara syukuran dalam bentuk pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh kepala sekolah, kemudian acara dilanjutkan dengan ramah tamah.

Demikian tadi seluruh rangkaian acara peringatan HUT ke-73 SMPK Widyatama Batu, semoga di usia yang ke 73 ini,  SMPK Widyatama  tetap senantiasa berupaya dan terus memperbaiki kualitas demi mencetak prestasi gemilang serta menyumbangkan generasi muda Indonesia yang cerdas dan tangguh.

“SMPK Widyatama  Optimis dalam Mewujudkan Sekolah Berprestasi”

Tuhan Memberkati

HUT KE-73 SMPK WIDYATAMA

HUT KE-73 SMPK WIDYATAMA

 

Tujuh puluh tiga tahun perjalanan SMPK Widyatama Batu dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan merupakan usia yang panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik dan nama besar. Kemampuan SMPK Widyatama Batu dalam menjaga serta mengatur ritme dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu lembaga pendidikan  sudah tidak diragukan lagi.  SMPK Widyatama  senantiasa berupaya dan terus memperbaiki kualitas demi mencetak prestasi gemilang serta menyumbangkan alumni yang cerdas, tangguh , dan mumpuni di tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional.

Saat ini, SMPK Widyatama patut berbangga dan bersyukur karena di usia mencapai 73 tahun masih dapat berdiri dan dipercaya oleh masyarakat, di tengah ketatnya persaingan kualitas pendidikan di Kota Batu dan Malang Raya.

Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur SMPK Widyatama Batu menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun.  Selain itu,  peringatan tersebut juga merupakan langkah taktis yang ditujukan  kepada masyarakat luas, guna mengapresiasi kinerja  SMPK Widyatama Batu selama ini.

 

RANGKAIAN KEGIATAN HUT KE-73 SMPK WIDYATAMA BATU

NO TANGGAL KEGIATAN PELAKSANA PESERTA
1 Sabtu, 3 September 2022 Rapat Perdana, Pembentukan Panitia Kepala Sekolah Guru Karyawan SMPK
2 Sabtu, 1 Oktober 2022 Rapat Koordinasi Panitia Panitia Panitia
3 Jumat, 7 Oktober 2022 Rapat Koordinasi Pantia, Tenan, Paguyuban Kelas Panitia Tenan, OSIS, Komite dan Paguyuban
4 Rabu, 12 Oktober 2022

 

Lomba Paduan Suara Panitia Peserta Didik SMPK WITA
Lomba Cipta Puisi Panitia Peserta Didik SMPK WITA
Lomba E-Sport OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
Lomba Basket OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
Lomba Futsal OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
5 Kamis, 13 Oktober 2022

 

Lomba Design Ucapan HUT ke-73 SMPK untuk Posting di Instagram OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
Lomba Basket  (lanjutan) OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
Lomba Futsal (lanjutan) OSIS WITA Peserta Didik SMPK WITA
6 Jumat, 14 Oktober 2022 Gladi Bersih dan Persiapan Gerak Jalan Sehat, Bazaar, dan Gebyar Seni Panitia Gerak Jalan Sehat, Bazaar, dan Gebyar Seni
7 Sabtu, 15 Oktober 2022 Gerak Jalan Sehat, Bazaar, dan Gebyar Seni Panitia Peserta Didik SMPK WITA, Alumni, Paguyuban dan Komite
8 Senin, 17 Oktober 2022 Misa di Gereja dilanjutkan Tumpengan di masing-masing kelas Panitia Keluarga Besar SMPK Widyatama

Kesaktian Pancasila Menggerakan Pembelajaran P5 Di Komunitas Sekolah

Membuka lembaran kamus bahasa Indonesia menerangkan kata sakti memiliki makna mampu berbuat sesuatu yang melampaui kodrat alam. Dengan lain kata kesaktian bisa juga memiliki arti kuasa gaib dan keramat. Secara historis Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merupakan perjuangan panjang sebelum kemerdekaan sampai masa awal kemerdekaan RI tahun 1945.

Garuda pancasila lahir dari gagasan besar wawasan kebangsaan oleh pendiri bangsa Indonesia dan mencantumkan bunyi sila-sila beserta simbol-simbol sebagai pedoman dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh warga negara Indonesia dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Tema hari kesaktian pancasila 1 oktober 2022 adalah “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”.

Catatan historis menyebut Pancasila sakti karena berhasil menyelamatkan bangsa Indonesia dari pemberontakan gerakan 30 september partai komunis Indonesia (PKI) tahun 1965 -1966 yang ingin mengubah dasar negara pancasila menjadi negara komunis. Ketika itu pula Soeharto bersama rekan-rekan berhasil mematahkan pemberontakan PKI. Sampai pada saat ini pancasila berhasil menyatukan seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang walaupun menghadapi berbagai tantangan. Pada zama generasi Z abad 21 sekarang penghayatan Pancasila masuk dalam program bidang pendidikan profil pelajar Pancasila oleh kemendikbudristek pada kurikulum merdeka belajar yang di harus diajarkan di sekolah yang dikenal dengan pembelajaran projek penguatan pfofil pelajar pancasila (P5) dengan pendekatan pembelajaran project based learning (PjBL) yang merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Berpedoman permendikbudristek No.56/M/2022, projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler yang merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler dilingkungan belajar disekolah seluruh Indonesia yang berbasis projek dan dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter siswa siswi sesuai dengan prinsip profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan. Pendidikan profil pancasila memuat macam-macam komponen seperti berwawasan global, bhineka tunggal ika, gotong royong, bernalar kritis, mandiri dan kreatif.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikomunitas sekolah merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar untuk mengajarkan dan membentuk cerdas berkarakter supaya siswa bersikap toleransi, menghargai dan menghormati perbedaan.

Implementasi pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dalam kontekstual pemahaman sakti belajar dalam kurikulum merdeka mengajar seorang pendidik bebas mengambil topik materi yang diajarkan kepada murid tanpa berurutan sesuai susunan topik BAB di buku pedoman guru dan buku pegangan siswa juga seorang guru menyesuaikan bahan ajar dengan modul ajar yang akan dipersiapkan sesuai komponen ekosistem sekolah, mendesain projek, mengelola, mendokumentasikan serta melaporkan hasil kemudian terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan dan karakter siswa dilingkungan sekolah. Didalam proses pembelajaran profil pelajar Pancasila kesaktian seorang pendidik harus memahami dan mempersiapkan alur tujuan pembelajaran (ATP), menguasai indikator materi, persiapan media pada waktu mengajar, memahami capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran (TP), pemahaman bermakna, membuat pertanyaan pemantik, assessment, remidial, refleksi dan lembar kerja siswa (LK).

Saya ucapkan selamat hari kesaktian pancasila 1 oktober 2022.

 

 

 

 

oleh : Alexander Suwandi

SMP Katolik Widyatama Batu Menjadi Tuan Rumah BKSN 2022

SMP Katolik Widyatama Batu menjadi tuan rumah Bulan Kitab Suci (BKSN) se- Malang Raya dan Batu 2022. Acara yang digelar pada Kamis, 29 September 2022 disambut sangat antusias oleh segenap keluarga besar SMP Katolik Widyatama. Berbagai persiapan dilakukan untuk mendukung kegiatan tersebut. Apalagi kegiatan tersebut di hadiri oleh beberapa orang penting dari pemerintahan , baik dari unsur gereja, kementerian, DPRD, dan Wakil Wali Kota Batu.

Dalam Persiapannya, sekolah yang berada di jalan Sudirman Batu ini melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan dan penataan tempat. Mulai kegiatan kerja bakti dalam wadah “Wita Berkilau” sampai mempersiapkan tempat-tempat yang akan digunakan untuk aktivitas panitia dan lomba-lomba.

“Karena takut terlambat dan khawatir terjebak kemacetan maka beberapa panitia berasal dari Malang datang malam harinya dan menginap di sekolah”, kata ketua panitia. Untuk itu pihak sekolah mempersiapkan tempat menginapnya. yaitu di ruang UKS dan beberapa kelas. Siangnya, beberapa guru dan siswa berjibaku untuk menatakannya supaya saat datang mereka bisa beristirahat dengan nyaman.

Tepat pukul 08:00 acara dimulai. Nampak peserta lomba dan pendamping, baik dari pihak guru maupun orang tua memenuhi aula dan lokasi lomba. Pembukaan kegiatan dilaksanakan di aula dan  sekaligus dibuka oleh Wakil Wali Kota Batu, Bapak H. Punjul Santoso, M.Pd. . Acara diawali dengan beberapa penampilan tari-tarian dan nyanyian dari beberapa perwakilan sekolah Katolik. Dari SMP Katolik diwakili oleh….dengan menyanyikan lagu berjudul…..

Pada kesempatan itu juga OSIS SMP Katolik Widyatama juga tidak ketinggalan  ikut meramaikan acara BKSN yang ada di sekolah yaitu dengan membuka café Wita. Beberapa makanan, minuman, dan snack dijual di sana. Bahkan tidak disangka-sangka Bapak Punjul Santoso selesai membuka acara, mampir ke café dan memborong beberapa makanan yang dijual oleh anak-anak OSIS. Pada kesempatan itu juga Bapak Punjul menyampaikan bahwa Beliau  merupakan alumni SMPK Widyatama

Selama kegiatan berlangsung, nampak  kesibukan di sana-sini. Para panitia memandu para peserta menuju ke tempat lomba-lomba sesuai dengan bidangnya.Ada juga yang masih terlihat membawa peralatan yang dibutuhkan dalam lomba. Sementara itu, dari Bapak Ibu guru SMPK Widyatama juga tidak kalah sibuknya karena beberapa Bapak Ibu guru memang terlibat dalam kepanitiaan. Sementara yang tidak ikut menjadi panitia juga sibuk membantu di berbagai pekerjaan kepanitiaan. Beberapa siswa dari tim jurnalistik dan OSIS juga melakukan pemotretan di beberapa even dan kegiatan untuk dijadikan dokumentasi bahkan mereka mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Bapak Wakil Wali Kota Batu

 

Tepat pukul 13:30 kegiatan lomba berakhir. Peserta lomba kembali berkumpul di aula untuk mendengar pengumuman pemenang. Setelah pembagian tropi dan hadiah maka berakhirlah kegiatan BKSN 2022.

Pendidikan Karakter Pelajar Pancasila dan Tantangan Revolusi Industri Keempat

Pendidikan profil Pancasila diatur dalam kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan No 22 tahun 2020 menerangkan strategic plan kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 2020-2024. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia khususnya generasi Z sebagai pelajar sepanjang hayat hidup yang memiliki kompetensi global dan bertingkah laku atau bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Ciri-ciri utama nilai-nilai pancasila yang harus di pelajari oleh generasi Z untuk membentuk karakter pelajar yang baik yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Pendidikan profil Pancasila sebagai landasan untuk memperkuat kepribadian karakter generasi Z di bidang pendidikan.

Ki Hadjar Dewantarara menjelaskan pendidikan mengenai usaha kebudayaan yang ditujukan untuk memberi bimbingan dalam hidup, tumbuhnya jiwa raga peserta dididik di bangku sekolah supaya bawaan lahiriah setiap individu manusia hidup menjadi pengaruh positif yang baik. Mendidik siswa di lingkungan sekolah membuat pribadi peserta didik menuju adab kemanusiaan dan memanusiakan manusia.

Pendidikan merupakan sebuah tuntunan dalam hidup generasi Z yang harus tumbuh dan berkembang dalam hidupnya. Hal tersebut bahwa tumbuhnya anak terletak pada kecakapan atau kehendak dari pendidik. Setiap anak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri, memiliki pengalaman, dan kekayaan dalam diri setiap anaknya.

Pendidik haruslah membimbing dan menguatkan karakter profil Pancasila supaya anak mampu mengendalikan diri juga mengadaptasi diri dengan kemajuan teknologi khususnya revolusi industri keempat bersifat positif.

Revolusi Industri Keempat munculnya terobosan teknologi di sejumlah bidang seperti robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputasi kuantum, bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan otonom. Perkembangan teknologi canggih yang dikenal revolusi industri 4.0 datang masuk ke Indonesia berjalan bersama arus globalisasi dan akan mempengaruhi perkembangan, perubahan karakter pada anak bangsa Indonesia.

Pada teknologi canggih ini anak cendrung asyik berhadapan benda teknologi dan jarang hidup bersama teman berbeda budaya, berbeda agama, suku dan etnik juga tidak memahami komunikasi lintas budaya Indonesia hal ini akan berdampak pada anak tidak mengenal dan memahami bangsa indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika sehingga perlunya pendidikan karakter pada anak bangsa untuk mempertahankan jati diri sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang berbudaya.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan ilmu moral dan budaya bangsa sehingga generasi penerus bangsa memiliki kesadaran untuk perpikir, besikap dan bertindak secara baik dan sesuai kemampuan kesadaran hidupnya.

Igeneration yang dikenal dengan generasi Z merupakan generasi mutakir dari berbagai aspek kehidupan pasti memerlukan perangkat elektronik kecil dan program aplikasi lengkap yang memiliki fungsi khusus tentu saja hal tersebut berdampak pada pola hidup anak bangsa yang kaku juga sebagai awal mula memudarnya rasa nasionalisme pada generasi bangsa masa kini berbahaya bagi moral bangsa hingga menurunnya rasa nasionalisme Indonesia.

Alasannya Igeneration kecenderunganya lebih menyukai gaya hidup bermain bersama teknologi jika dibandingkan dengan kehidupan sosial budaya bangsa plural. Pendidikan Pancasila merupakan pengikat hidup bersama bernegara dan berbangsa Indonesia. I Pendidikan berprofil Pancasila digunakan untuk proses pembinaan serta pembentukan karakter dan peradaban bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya dan agama.

Pendidikan Pancasila pada era generasi Z akan menghadapi tantangan revolusi 4.0 yang sedang bergulir dalam bangsa Indonesia akan menyebabkan mulai kehilangan akar budaya bangsa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia khususnya generasi Z abad 21 perlu mempelajari dan memahami mata pelajaran Pancasila sebagai pendidikan karakter melalui pengajaran pendidikan pancasila di sekolah maupun diperguruan tinggi bertujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme generasi muda masa kini juga menanamkan jiwa nasionalisme dan nilai- nilai luhur Pancasila.

Lembaga pendidikan merupakan fondasi utama pembinaan generasi muda bangsa paling utama untuk mempersiapkan anak muda kekinian terutama karakternya. Karakter yang harus dibangun berbasis pancasilais yaitu menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memandang bahwasannya nilai- nilai Pancasila merupakan pedoman serta pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku hidup berbangsa dan bernegara.